Aku menangis untukmu
Bukan tak rela atas pergimu
Bukan paksa kehendak untuk adamu
Tapi belum terkuras sepenuhnya cintamu
Ada berjuta getaran dalam hatiku akan hadirmu yang tak begitu sering
Bangga dan haru berpijar-pijar ronai syarafku
Semangat, kesederhanaan, pengabdian, senyuman
Kontras dengan tongkat dan cahaya yang tak kompromi dengan matamu
Kanda...
Ceceran nilai belum juga kurangkai
Tinta ini belum juga menjadi puisi
Suaraku masih tertelan ombak
Karyaku masih sebatas inspirasi yang mengendap
Pikiran naifku, ranah ilmu ini masih membutuhkanmu
Masih butuh loncatan-loncatan fikiranmu
Tapi aku sadar, tempat indahmu telah tersedia
Kudoa semoga itu jannahNya
No comments:
Post a Comment