Saturday 18 October 2008

rembulan langit makassar


damai menggelayut dada

rembulan penuh kembali curahkan cahaya

ah, seakan dia tau aku butuh teman

aku sedang sendirian

saat pergi, jarang kunikmati hadirmu

tertutup awan, bahkan polusi jakarta mengaburkanmu

atau tetes air mata yang menghalangi pandanganku

tapi sungguh, saat ini kuserap auramu ke seluruh syarafku

biarkan beku dan laraku menguap

bersama detik-detik harap

apa yang kuresahkan

jika kumiliki cinta Dia pemilik semesta?

tetaplah di sana

di tempat yang berimu ruang berekspresi menjadi diri sendiri

di sini, aku akan tetap ada

yakin engkau akan datang lagi setelah gelap dan sabit mengada

No comments: