Tuesday 16 December 2008

Bapak

kerut wajah itu, gurat duka itu
masih sama...
tak mampu kutatapnya
air mataku pun tak sanggup kupasung
sedikit enggan mengenalmu dalam perih
sesal tak kuturutkan ingin dia dulu
rengkuhan tanganmu melemah
ceritamu yang terpatah
tak terjemahkan sakitmu
pun olehku yang menjadi sahabatnya
bapak... tabahlah
kuhibur diriku pula dengan raga lunglai
dia bahagia... semoga

No comments: