Wednesday 17 December 2008

Mam, aku takkan bisa sepertimu


Tanya itu masih bertalu direlung hatiku

Bergulirnya waktu pun tak muarakan kelegaan

Dalam kelu

Kumendamba ada jawaban

Keriput itu, tubuh mengurus itu, batuk menahun itu, darah segar itu

Karibmukah luapkan luka?

Atau ketidakmampuan melawan luapan rasa

Sebentuk pengabdian keabadian cintakah?

Senyum itu, belaian itu, raut wajah cantik itu, laku bijak itu

Terbuat dari apakah hatimu?

Tak terjangkau nalarku

Replika mawar putih bersayap malaikatkah?

Kelak, aku akan lakoni hidup sepertimu

Punya suami, anak, rumah kecil, dan impian

Tapi takkan kubiarkan setiaku diterlantarkan, ragaku diabaikan

Sebab kutak punya hati seputihmu

Mam, aku takkan bisa sepertimu

Sebab kaulah satu-satunya, teristimewa

Nyenyaklah dalam tidur panjangmu

Kau akan tetap hidup dihatiku, selamanya


1 comment:

Unknown said...

membuatku tak mampu membendung air mataku .... saya cuman menyesal kenapa sya membecanya dikantor ...saya juga kangen sama kakakkkuuuuuuuuuuuuu hiksssss