Thursday 23 May 2013

Karena Musibah (di jalan menuju lokasi outbond)

Ada yang berbeda pada perjalananku menggunakan truk aparat berseragam hijau kali ini. Lebih lambat. Padahal biasanya, saya harus memperbanyak dzikir sambil mengatupkan mata karena khawatir yang melanda. Kencang, tidak peduli jalan berlubang, dan dengan gampangnya menyalip kendaraan lain.

Saya akrab dengan angkutan milik pemerintah ini sejak kuliah. Kami sering menyewanya saat ospek lapangan. Mereka berbaik hati memberikan harga yang terjangkau kantong panitia dan bisa memuat banyak orang serta barang.

Di sekolah saya yang notabene sekolah elit, secara uang masuk dan spp nya muahhal banget, juga sering menggunakan kendaraan ini jika ada kegiatan outbobd atau outing class. Tentu bukan karena murahnya, tapi banyaknya unit kendaraan yang tersedia. Saat ini saja, ada 8 truk yang melaju berbaris seperti semut-semut hijau raksasa.

Perbedaan laju kendaraan yang saya rasa kemungkinan ada hubungannya dengan musibah jatuhnya salah seorang mahasiswa saat berada di atas truk. Dia meninggal dunia. Karena kejadian tersebut, para pengemudi menghindari resiko. Apalagi yang mereka angkut saat ini anak-anak SD kelas 2 sampai 4. Bisa jadi. Kemarin, sungguh ribet birokrasi peminjaman.

Padahal, saya menginginkan kendaraan ini melaju lebih cepat. Kami sudah terlambat. Musibah datang lagi pagi-pagi. Salah satu unit kendaraan mogok sebelum mengangkut kami. Kesal juga rasanya. Bukankah ada pengecekan peralatan sebelumnya. Ugh, saya mencium aroma ketidakprofesionalan.

Tulisan ini sudah selesai tapi kami belum jua sampai. Itu artinya, kami molor 2 jam dari jadwal semestinya.

No comments: