Wednesday 1 May 2013

APRIL YANG SIBUK



Biasanya aku membenci April. Di bulan itu, aku menghadapi keriangan sekaligus rasa sedih yang hebat. Bulan dimana terjadi kelahiran kakakku di tanggal 27  dan kematian Mammiku di tanggal 1. Setiap tahun, sejak 13 tahun yang lalu, aku selalu membenci awal April dan berusaha mencintainya di akhir.

Tahun ini, ada yang berbeda di April-Aprilku sebelumnya. Mungkin karena aku sedang merenovasi diriku yang sedang kacau disana sini. Aku membutuhkan aktivitas ekstra untuk menyelamatkan hati, otak, dan tubuhku. Aku baru saja kehilangan (menghilangkan) dua hal, cinta seseorang yang tak kucintai dan cintaku pada orang lainnya yang tak mencintaiku lagi.

1. Tetap kuawali April 2013 dengan rasa berkabung yang sama. Belum bisa berdamai dengan angka 1 di bulan April.

 

2. Ada dua pernikahan teman dekat di bulan ini. Satu teman semasa kuliah, satu rekan kerja. Selalu ada antusiasme berlebih dalam mengikuti perayaan cinta. Sangat suka detik-detik berubahnya keharaman menjadi halal yang indah... *mupeng*




3. Sudah tiga tulisan yang kubuat dalam rangka 8MingguNgeblog blog bersama blogger Anging Mammiri. Sungguh tidak menyangka bisa sebetah itu menanti tema yang disampaikan tiap pekan. Menulis tak sesulit  yang dipikirkan tapi juga tak mudah. Meski hanya memposting tulisan sederhana, setidaknya jadi cambuk untuk terus belajar menulis.

3. April ini, ada juga tiga pertunjukan kreatif yang kudatangi. Aku perlu berada di antara mereka jika ingin tertular kreatif. Ada inaugurasi-mipa-2012, Pecha Kucha Night, dan Moviecoustic. Cerita tentang Pecha Kucha Night dan Moviecoustic silakan baca tulisan Ka Aan disini dan disini


4. Ada empat peringatan hari penting di bulan ini yang Alhamdulillah "kurayakan". Heritage Day, Earth Day, Books Day, dan Kartini Day.

Haritage Day, aku berada di Kedai Buku Jenny menyaksikan orang-orang bergiliran mempersentasekan benda pusaka menurut mereka masing-masing. Aku hanya menjadi penonton bisu yang berperan memberikan tepuk tangan. Sebenarnya, ada fotoku bersama benda pusaka yang kupersiapkan sebagai bahan persentase. Tapi karena aku belum pernah bisa mudah nyaman di tempat baru, maka foto tidak kuperlihatkan. Apalagi aku datang sendiri. Betul-betul asing. Tapi sungguh kunikmati acara itu. Persentase yang paling menarik buatku adalah lontara silsilah Puteri Wajo. Ada kerinduan belajar ka, ga, nga, ngka lagi.

Earth Day kuperingati bersama murid-muridku. Ide dadakan yang muncul karena sebelumnya pikiranku tersita oleh kegiatan yang lain. Berat resiko jika kuajak mereka ikut mencabuti paku-paku yang digunakan untuk menempel wajah politikus di pohon-pohon pinggir jalan seperti yang diserukan beberapa komunitas. Jadilah kuminta mereka hanya membawa botol plastik bekas dari rumah mereka masing-masing yang akan ditukar dengan stiker kampanye Earth Day. Botol itu lalu disumbangkan pada pengepul. Kami juga mengadakan ceremony kecil-kecilan. Ada pembacaan cerita pendek dan puisi tentang lingkungan. Setelah itu, kuajak perwakilan muridku mengunjungi Sekolah Pesisir di Jl. Nuri Lr. 300. Berbagi di Hari Bumi.

Book Day kuapresiasi dengan memeriahkan Panggung Literasi bersama seorang sahabat yang diadakan Harian Tempo. Selalu menyenangkan rasanya mendapatkan wawasan baru, bertemu dengan para penulis hebat, bersama dengan orang-orang yang rajin mengasah otak. Sayangnya, tak terbeli satu buku pun di hari itu. Keuangan menipis dan belum waktunya gaji masuk ke kantong.
Kartini Day kuanggap terperingati dengan menuliskan postingan pada lomba ngeblog (yang kuceritakan pada poin 3). Temanya tentang Perempuan Inspiratifku. Aku menamai tulisanku, tiga-perempuan-yang-kuanggap-ibu

Hmmm... April yang sibuk. Berharap efek dari kesibukan ini adalah perlahan menganggap biasa ketidakbersamaan ini. Butuh waktu adaptasi atas ketidakhadiranmu. Sebab, nyaris di setiap keberadaanku di moment-moment itu, selalu saja ada orang-orang yang tanpa sengaja mengungkitkan kenangan. Ah, aku hanya butuh waktu yang lebih banyak dari yang kukira.

No comments: