Thursday 23 May 2013

(Seandainya) Saya (Tidak) Ngeblog



 Tulisan ini saya ikutsertakan dalam tantangan 8 minggu ngeblog bersama Angingmammiri, pekan ketujuh.


Sejak 2008 lalu, saya memiliki akun blog di blogspot, salah satu domain gratis yang populer saat itu. Saya merasa perlu memberi rumah pada kesenangan saya menuliskan berbagai hal. Puisi narsis, cerita narsis, curhat narsis, atau apapun yang bentuknya tulisan kenarsisan saya. Saya belum cukup bekal untuk menuliskan hal lain, selain segala hal yang pernah saya alami. 

Saya sempat memiliki tempat penampungan tulisan, yang nebeng dengan media sosial saya. Kala itu di Friendster (Fs). Saya malah lebih aktif menulis dibandingkan bersosialisasi di pertemanan dunia maya. Saya juga pernah punya akun Multiply dan sosmed lainnya. Tapi karena saya kesulitan memberi ruang pada tulisan, maka sosmed tersebut saya abaikan. Saya pun beralih ke Facebook (Fb). Ada senior yang merekomendasikan.

 Sebenarnya khawatir meninggalkan Fs. Sayang saja dengan beberapa tulisan yang sudah terposting di sana. Lama kelamaan, saya malah menjadi aktivis Fb. Beberapa tulisan dari Fs saya pindahkan ke catatan yang disediakan akun Fb. Saya lalu membuat tulisan-tulisan baru, kadang sekedar copast postingan lagu atau tulisan orang lain. 

Ada yang membuat saya tidak nyaman menulis di akun sosial media. Background teman saya berbeda-beda tapi kadang belum bisa menerima perbedaan. Larangan, batasan, membuat saya merasa tidak bebas. Padahal saya menulis tetap dalam norma. Apalagi saya ngaji juga. Mungkin curhatan saya dengan bahasa "tinggi" yang kadang berhiperbola atau "menelanjangi" diri sendiri belum mereka pahami. Entah dianggap membuka aib atau melebih-lebihkan sesuatu. Saya memahami mereka maka saya membatasi postingan di catatan Fb.

Pada bloglah saya pulang. Tidak semua teman saya, bahkan jarang, yang punya blog, apalagi yang perempuan. Kalaupun ada, saya yakin mereka memahami jiwa "aneh" orang yang suka menulis. Saya yakin mereka bisa menerima ada orang dengan jilbab gede dengan basic ilmu sains tapi lebih doyan membeli novel, membeli buku kumpulan puisi atau cerpen, menonton pertunjukan seni, menonton pemutaran film indie, mengikuti diskusi tentang sastra, membuat buletin, atau sekedar menuliskan kisah embrio "cinta" yang gagal ke dalam blog tanpa sungkan. Saya yakin, teman baru saya, para blogger, juga akan sangat mengerti jiwa para penulis di blog. Kalau suka pada tulisannya akan dibaca, dikunjungi, dijadikan sahabat. Kalau tidak suka, silakan tinggalkan. Tentu dengan rambu penulisan yang disepakati bersama. Tidak menyinggung SARA, kekerasan, pornografi, judi online.  Jika bisa ada manfaatnya, minimal ada ibrah yang bisa dibawa pulang setelah berkunjung.

Seandainya saya tidak ngeblog, saya kesulitan untuk menemukan media tempat saya bisa jujur pada diri sendiri. Aslinya, saya bukan orang yang mudah berbagi. Di dunia nyata, saya tidak gampang percaya dengan orang lain, saya tidak mudah mengekspresikan perasaan. Di blog, saya mempersilakan siapa saja membaca saya, memberi nilai. Saya nyaman dengan itu.

Seandainya saya tidak ngeblog, maka pohon-pohon sebagai pemasok udara bersih (O2) yang manusia butuhkan untuk bernafas akan ditebang lebih banyak. Saya menjadi salah satu orang yang menyebabkan terbabatnya hutan, memanasnya suhu bumi, bocornya lapisan ozon. Saya butuh lebih banyak kertas dalam diary untuk menuliskan kegalauan saya beberapa bulan terakhir. Dengan blog, saya berupaya untuk sedikit saja tidak terlibat sebagai pelaku kerusakan di muka bumi. :).

Seandainya saya tidak ngeblog, saya tidak akan berkenalan dengan Komunitas Blogger Angingmammiri yang sedang mengadakan tantangan ngeblog selama 8 pekan. Aktivitas yang baru saja saya rambah kembali setelah kevakuman nyaris setahun. Kala galau tingkat dewa melanda, kala jiwa tak sehat harus diselamatkan, kala menghindari psikosomatis kembali, kala menolak untuk depresi, kala beberapa teman dekat mendesak saya untuk berobat dengan cara menulis, saya menyisihkan waktu untuk ngeblog kembali. Tantangan menulis ini menjadi salah satu penyembuh saya (tuh kan, saya berhiperbola. Tapi faktanya memang demikian. Tentu tidak mengabaikan sholat, mengaji, dzikit, dan do'a). Saya bisa berbagi, belajar, menyerap ilmu, mendapatkan masukan, menerima dukungan. Ah...

Seandainya saya tidak ngeblog, saya tidak akan kenal dengan Bunda Niar yang welcome dan sudah punya buku dari hasil ngeblog, dengan Bunda Imma yang menghadiahi saya pulsa karena berhasil menebak ending dongengnya, dengan Ka Ira yang juga orang Sinjai, dengan Ka Nanie yang ternyata senior saya di MIPA, dengan Vanisa, DeKa, NdoroAyu, SajakrerinduKlaten yang menjadi tetangga saya di blogspot, dan dengan semua peserta tantangan 8 minggu ngeblog Angingmammiri beserta karya-karyanya yang seru-seru.

Jika saya tidak ngeblog, saya tidak akan pernah menggunakan jempol saya sebagai mulut yang menyuarakan kata. Saya tidak akan punya ruang berbincang dengan diri sendiri tanpa bunyi saat mengurung diri di kamar kosan. Meskipun tampilan blog awut-awutan dan saya belum tahu memaksimalkan fasilitasnya. Meskipun saya masih asing dengan istilah-istilah dunia pemblogeran. Blog walking, give away, hosting, dll. Meskipun blog saya masih begitu sederhana. Sesederhana pengetahuan saya yang belum tahu caranya menjadi member balik orang-orang baik yang bersedia menjadi tetangga setia saya di blog.

21 comments:

Anonymous said...

Banyak sudah pengalaman ngeblog, semoga tetap semangat ngeblog :)

Catcilku said...

Iya, dg ngeblog kita bisa saling kenal ya :)

iRa said...

seandainya saya tidak ngeblog, tidak akan kenal dengan isma sekampung saya yang keren :P

Shaela Mayasari blog said...

Seandainya saya tidak nge-blog, saya tidak akan membaca tulisan-tulisan mbak yang sangat humanis. Hmmm

Ade Anita said...

aku idem nih denganmu untuk yang satu ini:
Seandainya saya tidak ngeblog, saya kesulitan untuk menemukan media tempat saya bisa jujur pada diri sendiri. Aslinya, saya bukan orang yang mudah berbagi. Di dunia nyata, saya tidak gampang percaya dengan orang lain, saya tidak mudah mengekspresikan perasaan. Di blog, saya mempersilakan siapa saja membaca saya, memberi nilai. Saya nyaman dengan itu.
heran juga kenapa bisa beda antara aku di tulisan dan aku aslinya. aku aslinya itu rada2 tertutup.

Mugniar said...

Seandainya saya tidak ngeblog, saya tidak akan terharu membaca kisah2 Isma.

Teman2 saya juga tdk banyak yang punya blog. Ada yang ngeblog tapi tdk begitu aktif. Karena tulisan2 suka sy share di Facebook, teman2 jadi suka mampir. Karena (mungkin) saya jadi unik dgn menulis. Padahal waktu di sekolah/kampus, saya tidak pernah menulis. Menulisnya setelh nikah, atas dorongan suami :)

Mugniar said...

Oya, terimakasih ya Isma, sudah mention saya di tulisan ini :)

KATALIS HATI said...

belum banyak kom... Hanya mencoba menjadikan blog media menulis agar tetap keren...

KATALIS HATI said...

Betul skali.... :)

KATALIS HATI said...

Sy keren ketularan ka Ira... Hehhehe

KATALIS HATI said...

Terima kasih... Tulisan yang humanis??? Hmmm, kalimat yg manis. Saya suka :D. Meski gak bgtu paham pnjelasanx. Saya tetap suka...

KATALIS HATI said...

Ye ye ye... Punya teman senasib sepenanggungan... Hehe.

KATALIS HATI said...

Sama-sama bun...
Terima kasih sudah baca tulisan2 saya... Lebih tepatnya curhatan sebenarnya...heheh

Aty Elias said...

sama yagh dulu z juga suka nulis2 di friendster, hehehhe :D

btw orang sinjai-kah juga kita????sama dong...

KATALIS HATI said...

qt juga org sinjai....??? Ka Ira juga... Adakah komunitas blogger Sinjai? Ajakka gabung...

Unknown said...

waaaaa.... ternyata sama ya kak isma... perbedaan "dunia" bikin nulis di fb mlah kayak bikin tambah stres....


memang blog the right place to share ya? hihihii... curcol plus latihan nulis, kita bebas mau nulis sesuai versi kita

KATALIS HATI said...

Betuuuuuuuuul :D

Unknown said...

hehehe...muka saya jd merah karena namaku disebut. Makasih ya...
Seandainya saya tidak ngeblog,tentu kita takkan bisa bertemu di dunia maya dan saling bersilahturahim denganmu.Saya berdoa,semoga kita bnr2 bisa dipertemukan Allah,dibumi Makasar....Aamiin....

KATALIS HATI said...

hehe... Amiiiiin. Sy tunggu d Makassar Bun...

i R a said...

Isma: ada komunitas blogger sinjai koq....mau bergabung? saya sih cuman penggembira di situ

KATALIS HATI said...

Oooo...mauja jg jdi penggembira kk.... Hehe