Wednesday 29 May 2013

Komunitas Ideal Versi Isma

 Tulisan ini saya ikut sertakan dalam tantangan 8 minggu ngeblog yang diadakan oleh Angingmammiri, pekan kedelapan.

Saya dibesarkan di lingkungan yang tingkat interaksinya tinggi. Sebuah desa kecil di selatan Kota Sinjai. Sebagaimana masyarakat desa di Indonesia pada umumnya, tetangga-tetangga saya sangat ramah, begitu peduli, dan senantiasa berbagi. Informasi cepat menyebar, budaya tolong menolong masih terjaga, saling mengenal dengan semua warga. Tetangga saya bahkan tahu ketika berat badan saya naik atau turun.

Saya terkondisikan untuk senang berada dalam kelompok. Saya suka terlibat dalam kegiatan bersama. Apalagi, orang-orang di sekitar saya juga senang mengikutkan saya dalam kegiatan-kegiatan kelompok. Ikutlah saya  Pramuka sejak kelas 3 SD. Saat SMP kelas 1, saya diamanahkan untuk menjadi ketua OSIS. Selepas menjabat, saya otomatis diangkat menjadi ketua geng anak cewek. Ketika SMA, saya terlibat di KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) SMA 1 Sinjai yang konsen pada dunia penulisan dan budaya local. Saya juga aktif di organisasi PII, organisasi pelajar tertua di Indonesia yang bergelut di dunia pendidikan dalam lingkup keIndonesiaan dengan bingkai KeIslaman. Masa kuliah, saya menjadi pengurus BEM, ikut di IKMS, dan menjadi simpatisan di KMKM. IKMS (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sinjai) merupakan organisasi daerah saya bagi mahasiswa yang kuliah di Universitas Hasanuddin. KMKM (Keluarga Mahasiswa Kebumian Makassar) merupakan organisasi yang mengimpun beberapa jurusan keilmuan yang peduli terhadap bumi diantaranya Jurusan Biologi UH (jurusan saya), Jurusan Geologi UH, Jurusan Ilmu Tanah UH, Jurusan Arkeologi UH, Jurusan Geografi UNM, Jurusan Pertambangan UVRI.

Foto: 1. lembaga kampus (Ospek di Maros), 2. IKMS (Mubes di Malino), 3. PII (Advantra di Karawang),4. KMKM (Stulab di Barru)
Saya mencari perbedaan antara kelompok dengan organisasi. Kelompok merupakan sekumpulan orang yang saling berinteraksi.  Organisasi yang saya pahami adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama dengan aturan-aturan tertulis (AD/ART) dan memiliki landasan atau dasar tertentu. Selain kelompok dan organisasi, ada satu lagi interaksi sosial yang lagi booming yaitu komunitas.

Saya mengenal kata komunitas di mata pelajaran Biologi, jurusan yang saya lulusi saat SPMB. Komunitas versi ilmu Biologi adalah kumpulan populasi yang hidup pada daerah tertentu. Dalam konteks kemasyarakatan, makna komunitas tentu berbeda. Komunitas tidak lagi terikat dalam ruang yang sama, mengingat kemajuan teknologi informasi dikekinian. Komunitas bisa terbentuk lintas negara sekalipun. Hal mendasar dari bergabungnya beberapa orang membentuk komunitas didasarkan pada satu kesamaan, entah kesamaan minat atau kesenangan, budaya, agama, fasilitas, visi misi, dan sebagainya.

Komunitas dalam masyarakat begitu beragam. Saya sempat akrab dengan sebuah komunitas musik berisi anak-anak keren dan seru bernama Caritas, sebuah komunitas di bawah langit Fakultas Sastra UH. Saat mengikuti perayaan Earth Hour 2013 di Benteng Rotterdam Makassar, saya baru pertama kali melihat begitu banyak komunitas yang terlibat dengan membawa identitas masing-masing. Komunitas yang menonjol yaitu komunitas fans Lady Gaga dengan kostum yang ajaib dan fans JKT 48 dengan teriakan yang tidak ada capek-capeknya. Komunitas-komunitas ini hanya sebagian kecil dari interaksi sosial masyarakat.

Sebuah komunitas semestinya mengusung nilai positif bagi anggota maupun lingkungan sekitarnya. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang paling memberikan manfaat?! Ilfeelnya masyarakat terhadap komunitas tertentu pasti bersumber dari ketidakpositifan laku dan keberadaan komunitas tersebut. Menurut saya, sebuah komunitas bisa ideal (meski tak mungkin sempurna) jika:
1. Menjadi rumah yang nyaman bagi anggota
2. Memiliki ciri khas
3. Menjadi inspirasi
3. Mewadahi warna warni perbedaan
4. Mampu membuat anggota mencintai komunitas tersebut
5. Mengakomodir kondisi anggota dan komunitas, baik senang-senang maupun susah-susah
7. Menjadi kontributor dalam perbaikan diri sendiri dan masyarakat
8. Visi misi yang selalu bermuara pada manfaat.

Kedelapan hal yang harus dimiliki sebuah komunitas agar menjadi ideal versi saya yang diambil dari kedelapan tema tantangan ngeblog angingmammiri ini. Komunitas tentu tidak sesimpel kelompok tapi tidak juga serumit atau sekaku organisasi. Tapi setidaknya, sebuah komunitas jangan menjadi benalu dalam masyarakat tapi menjadi pionir ide-ide kreatif dalam kebaikan bersama.

16 comments:

Shaela Mayasari blog said...

Suka dengan tulisannya. Komunitas memang harus jadi pioner atau lambung dari ide-ide kreatif. Jadi ingat masa-masa mahasiswa juga Mbak..

Vanisa Desfriani said...

wah, isha mah belum bikin ;p

dateng ke sini inget sinjai jadi inget soal kaos yang jalan2 itu.. xixixi
mengesankan :D

Aty Elias said...

ihhh, org sinjaikah jugaa, sama donggg :-)

Anonymous said...

Saya baru saja berpikir apasih perbedaan yang mendasar antara komunitas kelompok dan organisasi, dan ternyata pertanyaan tersebut sudah dijawab oleh Mba Isma dalam tulisannya ini, hehehe... Terimakasih ;-)
Sepakat, komunitas harusnya membawa manfaatbagi diri sendiri dan masyarat. Ngapain ikut komunitas kalau bikin rugi diri sendiri dan orang lain :-)
Maka pandai-pandailah mencari komunitas yang tepat, karena kalau kita perhatikan banyak anak muda yang salah bergaul kan?

PakLek Aris said...

menjadi rumah bagi anggotanya.... setuju banget, banyak yang merasa tidak nyaman di komunitas

i R a said...

bener-bener nih Isma....selalu saja ada dalam lingkaranku...hahaha....sesama alumni smansa sinjai ternyata :p

mumox said...

banyak pengalaman organisasinyahh.. mantapp... :)

KATALIS HATI said...

terima kasih.. masa mahasiswa emang penuh dinamika...:)

KATALIS HATI said...

wah isha.. Trnyata ingatx yg itu...hehe. Makasi sdh bertamu lagiii. Senenggg

KATALIS HATI said...

Iye, sy org sinjai. Sinjai selatan tpbskolahx d sinjai utara. Prnah tinggal d sinjai barat n sinjai tengah.

KATALIS HATI said...

Bener.... Tapi jawaban saya ala-ala... Subyektif banget. Hehhe

KATALIS HATI said...

D manapun, kenyamanan itu wajib...:)

KATALIS HATI said...

Iye kk. Dan berada dalam lingkaranTa bikinka senang hehehehe. Janganki bilang sukaki juga nonton film india #ehhhh

KATALIS HATI said...

makasi :D. Eh, makasi jg sdh berkunjung

Catatanwulan8bintang said...

Tulisanmu bagus de.. Saya suka

Catatanwulan8bintang said...

Tulisanmu bagus de.. Saya suka